Kematangan gonad pada ikan jantan dan betina seringkali tidak terjadi secara bersamaan waktunya dan seringkali didapatkan jumlah sperma sedikit sehinggan tidak cukup untuk pembuahan. Akibatnya, reproduksi benih tidak mencukupi. Kendala ini perlu diatasi. Di antara usaha yang dapat dilakukan dengan preservasi sperma. Preservasi atau pengawetan sperma merupakan salah satu cara yang digunakan untuk mengatasi masalah keterbatasan sperma pada saat tertentu dalam suatu budidaya.
Penyimpanan atau preservasi sperma dilakukan dengan tujuan untuk mempermudah pemurnian dan pembastaran antara satu ras ikan dengan lainnya serta mempercepat usaha introduksi dan domestikasi ikan liar yang dipertimbangkan baik untuk dibudidayakan (Suseno dan Harjamulia, 1982 dalam Hartono, 1999). Adapun tujuan lainnya adalah agar adanya pengendalian keterbatasan penyedian induk jantan, memungkinkan terjadinya pembuahan walaupun kematangan gonad induk jantan dan betina selalu terjadi secara bersamaan, sediaan genetik dan memudahkan dalam melakukan pemuliaan ikan, memudahkan distribusi transportasi sperma ikan dalam jumlah besar ke suatu daerah lain, memungkinkan untuk menghasilkan benih sepanjang tahun.
Penyimpanan atau preservasi sperma dilakukan dengan tujuan untuk mempermudah pemurnian dan pembastaran antara satu ras ikan dengan lainnya serta mempercepat usaha introduksi dan domestikasi ikan liar yang dipertimbangkan baik untuk dibudidayakan (Suseno dan Harjamulia, 1982 dalam Hartono, 1999). Adapun tujuan lainnya adalah agar adanya pengendalian keterbatasan penyedian induk jantan, memungkinkan terjadinya pembuahan walaupun kematangan gonad induk jantan dan betina selalu terjadi secara bersamaan, sediaan genetik dan memudahkan dalam melakukan pemuliaan ikan, memudahkan distribusi transportasi sperma ikan dalam jumlah besar ke suatu daerah lain, memungkinkan untuk menghasilkan benih sepanjang tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar