Manajemen kesehatan akuakultur adalah suatu cara untuk mengelola biota perairan agar biota tersebut dapat tumbuh dan berkembang biak dengan baik. Salah satu caranya yaitu dengan manajemen kesehatan. Manajemen kesehatan dapat dilakukan dengan tindakan pencegahan dan pengobatan. Kesehatan yang baik merupakan pencegahan terhadap penyakit yang ideal. Oleh sebab itu, pencegahan lebih baik daripada pengobatan dan hal tersebut dapat dilakukan dengan manajemen kesehatan (Ghufran, 2004).
Prospek MKA sangat besar jika dikaitkan dengan cakupan wilayah budidaya. Hal tersebut dikarenakan di masa depan lahan untuk budidaya akan semakin berkurang akibat jumlah penduduk yang semakin besar dan mendirikan bangunan-bangunan sehingga budidaya akan dilakukan secara intensif untuk mengefektifkan lahan. Dalam budidaya intensif ini kepadatan ikan akan ditingkatkan dari biasanya sehingga dapat menyebabkan ikan cepat stress dan menurunkan ketahanan tubuh ikan sehingga mudah terkena penyakit. Untuk mengatasinya diperlukan manajemen kesehatan ikan yang baik sehingga ikan tidak mudah terkena penyakit. Pengetahuan tentang manajemen kesehatan ini juga diperlukan untuk mencegah kerugian ekonomis pada sistem budidaya yang intensif tersebut. Karena dalam sistem budidaya intensif, suatu wabah penyakit bisa menjadi bencana dalam waktu beberapa hari sehingga sulit ditangani (Ghufran, 2004).
Biosecurity didefinisikan sebagai serangkaian usaha untuk mencegah atau mengurangi peluang masuknya suatu penyakit ke suatu sistem budidaya dan mencegah penyebarannya dari suatu tempat ke tempat lain yang masih bebas (Anonim, 2007). Selain itu, menurut Suseno (2007) Biosecurity adalah tindakan perlindungan dari efek yang merugikan dari organisme seperti agen penyakit dan hama yang membahayakan bagi manusia, hewan, tanaman, dan lingkungan.
Kendala yang dihadapi biosecurity di lapangan yaitu, proses biosecurity membutuhkan waktu yang lama dikarenakan proses ini berkelanjutan dan memiliki berbagai tahap sehingga dapat dikatakan tidak praktis. Selain itu, peran pemerintah dalam sosialisasi mengenai biosecurity masih kurang akibat sumber daya pemerintah yang terbatas sehingga penyampaian di lapangan kurang mendapat respon dari masyarakat tentang pentingnya biosecurity ini. Kemudian diperlukan biaya yang besar untuk melakukan biosecurity sehingga tidak ekonomis akibat proses yang bertahap dan berkelanjutan.
Biosecurity didefinisikan sebagai serangkaian usaha untuk mencegah atau mengurangi peluang masuknya suatu penyakit ke suatu sistem budidaya dan mencegah penyebarannya dari suatu tempat ke tempat lain yang masih bebas (Anonim, 2007). Selain itu, menurut Suseno (2007) Biosecurity adalah tindakan perlindungan dari efek yang merugikan dari organisme seperti agen penyakit dan hama yang membahayakan bagi manusia, hewan, tanaman, dan lingkungan.
Kendala yang dihadapi biosecurity di lapangan yaitu, proses biosecurity membutuhkan waktu yang lama dikarenakan proses ini berkelanjutan dan memiliki berbagai tahap sehingga dapat dikatakan tidak praktis. Selain itu, peran pemerintah dalam sosialisasi mengenai biosecurity masih kurang akibat sumber daya pemerintah yang terbatas sehingga penyampaian di lapangan kurang mendapat respon dari masyarakat tentang pentingnya biosecurity ini. Kemudian diperlukan biaya yang besar untuk melakukan biosecurity sehingga tidak ekonomis akibat proses yang bertahap dan berkelanjutan.
Daftar Pustaka
Anonim. 2007. Aplikasi Biosecurity pada Ikan Mas. www.aquamina.wordpress.com [8 Maret 2009].
Ghufran, M. 2004. Penanggulangan Hama dan Penyakit Ikan. Jakarta : Rineka Cipta.
2 komentar:
assalamu'alaikum
makasih kak referensinya dan pencerahannya.
pas bgt nih sma tugas pertama kuliah.. hahaha makasih ka puguh dkk..
Posting Komentar